Apakah Semua Alat Lab Bisa Diservis?


Sebagai penyedia layanan servis alat laboratorium yang tiap hari berinteraksi dengan pengguna alat analitik, instrumen uji, hingga peralatan sederhana di berbagai jenis lab, pertanyaan yang paling sering kami dapatkan adalah: “Apakah semua alat lab bisa diservis?”
Jawaban pendeknya: bisa, tapi tergantung jenis, kondisi, dan ketersediaan dukungan teknis dari produsen atau distributor.
Namun tentu saja, jawaban ini perlu dijabarkan dengan lebih detail dan profesional. Karena pemahaman yang baik soal batas servisabilitas alat akan menentukan strategi pemeliharaan, efisiensi biaya, dan keamanan data yang dihasilkan oleh alat tersebut.
Alat Lab dan Karakteristiknya yang Beragam
Alat laboratorium sangat beragam, mulai dari:
- Alat ukur mekanik (timbangan analitik, mikrometer)
- Alat listrik dasar (centrifuge, oven, water bath)
- Instrumen elektronik sensitif (spektrofotometer, GC-MS, HPLC, PCR)
- Alat khusus berbasis sistem komputerisasi dan cloud
Masing-masing alat punya kompleksitas, tingkat kerusakan, dan standar perawatan yang berbeda. Nah, dari sinilah kita mulai memilah: bisa diservis atau tidak?
1. Bisa Diservis: Umumnya Alat Standar dan Modular
Alat-alat yang umum digunakan seperti:
- Timbangan digital
- pH meter
- Hotplate stirrer
- Oven inkubator
- Waterbath
Biasanya mudah diservis karena:
- Komponennya tersedia
- Prosedur servisnya standar
- Tidak memerlukan software atau firmware spesifik
Teknisi bisa melakukan:
- Kalibrasi ulang
- Penggantian part rusak (fuse, motor, elemen pemanas)
- Penyetelan mekanik atau kelistrikan
Catatan Penting:
Servis di level ini sangat tergantung pada pola pemakaian dan perawatan harian. Banyak kerusakan terjadi bukan karena usia alat, tapi karena prosedur kerja yang kurang disiplin.
2. Bisa Diservis dengan Syarat: Alat Elektronik dan Digital Canggih
Contoh alat:
- Spektrofotometer UV-Vis
- HPLC
- AAS
- FTIR
- PCR real-time
Jenis alat ini bisa diservis, asalkan:
- Masih ada dukungan dari vendor/reseller
- Sparepart tersedia
- Tidak terkunci oleh sistem proteksi software
Biasanya servis dilakukan oleh teknisi tersertifikasi atau melalui mitra layanan resmi. Beberapa tindakan servis yang umum:
- Diagnostik error code
- Kalibrasi optik
- Penggantian lampu xenon, pump seal, atau injector
- Update firmware
Tantangan:
- Harus hati-hati agar data tetap valid
- Sering kali biaya servis tinggi karena sistem alat tertutup dan bergantung vendor
- Tidak semua laboratorium punya teknisi internal yang bisa handle level ini
3. Tidak Bisa Diservis: Alat yang Usianya Sangat Tua atau Obsolete
Alat yang sudah tidak diproduksi lagi dan:
- Tidak ada spare part kompatibel
- Tidak ada manual teknis
- Tidak bisa diakses softwarenya
Biasanya alat-alat ini:
- Sudah lebih dari 10–15 tahun digunakan
- Sistem operasinya berbasis teknologi lama
- Pernah dimodifikasi tidak sesuai standar
Untuk jenis ini, kami biasanya menyarankan penggantian unit atau upgrade ke model terbaru. Servis hanya akan menunda kerusakan berikutnya, tanpa jaminan hasil akurat.
Cara Mengetahui Alat Kamu Masuk Kategori Mana?
1. Lihat Manual Teknis
Biasanya tercantum lifespan alat, bagian yang bisa diganti, dan panduan troubleshooting.
2. Konsultasi dengan Penyedia Layanan Servis
Teknisi profesional bisa menilai dari bentuk fisik, perilaku alat, dan kebutuhan lab kamu.
3. Cek Dukungan Vendor
Kalau vendor masih menyediakan part dan dukungan teknis, besar kemungkinan alat kamu masih bisa diservis dengan efektif.
Saran dari Profesional: Jangan Tunggu Rusak Baru Servis
Sebagian besar kerusakan alat bisa dicegah kalau kamu melakukan:
- Kalibrasi berkala
- Preventive maintenance
- Cek harian sebelum dan sesudah pemakaian
- Pelatihan pengguna lab soal SOP alat
Servis bukan hanya solusi ketika alat rusak, tapi langkah penting untuk menjaga keberlangsungan data dan efisiensi operasional lab.
Kesimpulan: Tidak Semua Bisa, Tapi Sebagian Besar Masih Layak Diservis
Sebagai penyedia layanan servis alat lab, kami melihat bahwa sekitar 70–80% alat yang digunakan di laboratorium saat ini masih bisa diservis dengan catatan tertentu. Sisanya perlu upgrade atau penggantian.
Yang terpenting adalah kamu sebagai pengguna memahami kapan alat harus:
- Dicek
- Diservis ringan
- Diservis menyeluruh
- Diganti total
Dengan pemahaman ini, kamu bisa menjaga alat tetap akurat, awet, dan tidak jadi sumber masalah dalam proses analisis atau pengujian.


Tuliskan Komentar