Rutin Service, Alat Lab Lebih Awet dan Presisi


Bagi kita yang sudah bertahun-tahun bekerja di laboratorium, pasti paham betul satu hal penting: presisi dan akurasi itu harga mati. Nggak peduli seberapa canggih alat yang kita pakai, kalau performanya mulai lari dari spesifikasi, hasil kerja pun jadi nggak bisa diandalkan. Dan salah satu penyebab utama ketidakakuratan alat lab adalah: jarang diservis.
Saya tahu, jadwal di lab kadang padatnya luar biasa. Kadang alat dipakai dari pagi sampai sore, bahkan ada yang standby 24/7. Tapi justru karena itu, perawatan berkala alias servis rutin jadi hal yang krusial. Tanpa perawatan yang tepat, alat bisa lebih cepat aus, error, bahkan rusak total sebelum waktunya.
Nah, lewat artikel ini, kita akan ngobrol santai soal kenapa servis rutin itu penting banget buat alat-alat laboratorium, apa dampaknya kalau diabaikan, dan bagaimana sebaiknya kita menjadwalkan dan mengelolanya.
Kenapa Servis Rutin Itu Wajib untuk Alat Lab?
Kita semua tahu, sebagian besar alat laboratorium—mulai dari centrifuge, spektrofotometer, autoclave, sampai GC-MS—bekerja dengan komponen yang sensitif. Kecil saja deviasi pada sistem pendingin, getaran, atau kebersihan sensor, hasil pengukuran bisa melenceng jauh dari yang seharusnya.
Ini dia alasan kuat kenapa alat lab tidak bisa cuma dipakai tanpa perawatan:
- Menjaga Akurasi dan Presisi
Alat yang tidak dikalibrasi dan diservis secara berkala bisa kehilangan akurasinya. Sensor bisa kotor, sistem optik bisa buram, dan noise jadi meningkat. - Mencegah Kerusakan Dini
Servis berkala membantu mendeteksi potensi masalah lebih awal. Contohnya, kipas pendingin yang mulai berkurang kekuatannya atau bagian mesin yang mulai aus. - Menghindari Downtime Mendadak
Bayangkan kalau alat utama tiba-tiba rusak saat kamu sedang deadline project riset. Rutin servis bisa mencegah skenario tak mengenakkan ini. - Memperpanjang Usia Alat
Dengan perawatan yang tepat, alat bisa bertahan lebih dari estimasi umur pakai standarnya. - Mendukung Kepatuhan ISO dan GLP
Bagi lab yang menerapkan standar internasional, catatan servis rutin merupakan bukti pemenuhan terhadap quality control dan regulasi.
Apa Saja Alat Lab yang Wajib Diservis Berkala?
Nggak semua alat perlu diservis dengan frekuensi yang sama, tapi berikut ini beberapa jenis alat yang wajib diperhatikan secara berkala:
- Centrifuge: bearing, rotor, dan sistem pendinginnya sangat sensitif.
- Spectrophotometer: lampu, sensor, dan jalur optiknya harus dalam kondisi bersih dan presisi.
- Mikroskop: optik dan mekanik harus dicek rutin, terutama untuk mikroskop fluoresensi.
- Water bath dan oven: kalibrasi suhu wajib dilakukan berkala.
- Freezer dan cold storage: sistem pendingin harus dicek, termasuk alarm suhu.
- High-Performance Liquid Chromatography dan Gas Chromatography: servis pompa, detektor, dan injeksi sistem sangat penting untuk validitas data.
Ciri-ciri Alat Sudah Butuh Diservis
Kadang kita terlambat menyadari kalau alat mulai menunjukkan gejala penurunan performa. Jadi, perhatikan beberapa tanda berikut:
- Hasil pengukuran tidak konsisten
- Suara mesin mulai berubah atau lebih berisik
- Waktu pengolahan data lebih lambat dari biasanya dilakukan
- Frekuensi error meningkat
- Terdapat bau terbakar atau overheat
Kalau salah satu dari gejala ini mulai muncul, jangan tunggu sampai alat mati total. Segera jadwalkan inspeksi atau service.
Berapa Sering Alat Lab Harus Diservis?
Sebagai panduan, frekuensi servis tergantung pada tipe alat, seberapa sering alat digunakan, dan ketentuan pabrik. Tapi sebagai acuan umum:
| Jenis Alat | Frekuensi Servis yang Dianjurkan |
| Centrifuge | Setiap 6 bulan |
| Spectrophotometer | Setiap 6–12 bulan |
| Mikroskop | Setahun sekali (atau setelah 500 jam kerja) |
| Oven/Water Bath | Setiap 12 bulan |
| HPLC / GC | Tiap 3–6 bulan rata-rata pemakaian |
| Cold Storage / Freezer | Minimal setahun sekali |
Simpan log servis yang rapi dan pastikan teknisi yang datang memang berpengalaman di bidangnya.
Tips Praktis Menjaga Alat Tetap Optimal
Selain servis rutin dari teknisi, ada beberapa hal sederhana yang bisa dilakukan tim lab sehari-hari:
- Bersihkan alat secara berkala, terutama bagian luar dan display.
- Hindari membiarkan alat menyala terus saat sedang tidak dipakai.
- Gunakan alat sesuai SOP, jangan asal improvisasi.
- Jaga alat dalam suhu dan kelembaban yang sesuai dengan standar yang ditentukan.
- Catat penggunaan dan kendala dalam log harian untuk tracking jangka panjang.
Dengan kebiasaan kecil ini, kita bisa membantu memperpanjang umur alat dan mempermudah teknisi saat servis.
Investasi Kecil, Efek Besar
Saya tahu kadang manajemen merasa keberatan soal biaya servis. Namun coba pertimbangkan ulang: biaya servis rutin jauh lebih murah dibanding biaya kerusakan besar atau penggantian alat baru. Belum lagi potensi kerugian data riset yang nggak valid karena alat bermasalah.
Servis bukan cuma soal maintenance, tapi bagian dari komitmen kita menjaga kualitas kerja laboratorium. Karena pada akhirnya, hasil yang kita produksi bukan cuma angka—tapi dasar dari banyak keputusan penting di dunia sains, kesehatan, bahkan industri.
Kesimpulan: Pelihara alat lab seperti menjaga tim kerjaKerja
Sebagai orang lab yang udah paham seluk-beluk alat, kita semua sepakat bahwa menjaga performa alat itu sama pentingnya dengan menjaga performa tim. Perangkat yang terawat, tepat, dan stabil bikin pekerjaan lebih efisien, hasil lebih akurat, dan tim lebih efektif.
Jadi mulai sekarang, yuk jadikan servis rutin sebagai bagian dari budaya kerja lab. Bukan beban, tapi langkah bijak untuk memastikan kita terus bekerja dengan alat yang handal dan akurat.



Tuliskan Komentar